Berapa Lama Pil Tidur Bereaksi Hingga Membuat kita Terlelap?

Tidur ialah waktu untuk tubuh guna beristirahat sampai-sampai Anda bisa beraktivitas pulang dengan baik. Namun, tidak seluruh orang gampang untuk istirahat lelap. Kondisi ini dikenal dengan insomnia dan seringkali diatasi dengan minum pil tidur. Namun, tahukah kita berapa lama obat tidur menyerahkan reaksi pada tubuh Anda sesudah diminum? Cari tahu jawabannya pada pembahasan berikut.

Apakah menanggulangi insomnia mesti tidak jarang kali dengan pil tidur?

Sebenarnya teknik mengatasi insomnia tersebut bervariasi, tergantung hal apa yang jadi penyebabnya. Sebelum memakai obat tidur, seringkali dokter bakal merekomendasikan Anda guna mengikuti sejumlah hal, seperti:

• Hindari kopi, merokok, atau minum alkohol sebelum tidur
• Tidak santap dalam porsi besar atau olahraga sebelum tidur
• Menciptakan keadaan tidur yang tenang dan nyaman
• Mengikuti meditasi atau yoga
• Membuat jadwal istirahat dan bangun tertata yang sama masing-masing hari

Di samping itu, usahakan kita hindari sekian banyak hal yang dapat membuat kita insomnia. Bagi tahu apa saja yang dapat menyebabkan insomnia, Anda dapat lihat di tulisan 15 Penyebab Mengejutkan yang Membuat kita Insomnia ini.

Berapa lama reaksi pil tidur tersebut muncul dan bekerja pada tubuh Anda?

Obat istirahat menjadi opsi terakhir atau sampingan untuk menolong tidur. Namun, Anda butuh tahu bahwa masing-masing obat tidur membutuhkan waktu yang bertolak belakang untuk bereaksi pada tubuh Anda.

Biasanya tergantung seberapa tidak sedikit dosis diminum dan situasi tubuh Anda, laksana berat badan dan proses metabolisme. Namun, rata-rata obat istirahat akan mulai menyerahkan reaksi selama 30 menit hingga satu jam sesudah diminum.

Berikut susunan jenis obat istirahat dan lamanya efek obat bertahan pada tubuh Anda, seperti:

1. Diphenhydramine

Diphenhydramine ialah obat yang memengaruhi reseptor histamin pada benak sehingga dapat mengakibatkan kantuk. Diphenhydramine dapat menolong Anda istirahat 4 hingga 6 jam lebih lama. Namun, dapat menyebabkan efek samping kantuk di siang hari dan kendala buang air kecil.

2. Benzodiazepin

Sementara obat benzodiazepin bakal memengaruhi reseptor GABA pada benak sehingga mengakibatkan kantuk. Benzodiazepin menolong Anda istirahat 4 hingga lebih dari 12 jam istirahat lebih lama. Namun, dapat mengakibatkan efek samping pusing atau hilangnya koordinasi otot.

3. Selective GABA Medicines, laksana zolpidem tartrate

Cara kerja obat ini sama dengan benzodiazepin sehinga mengakibatkan kantuk. Namun, obat melulu memberikan efek istirahat lebih lama dalam 6 hingga 8 jam. Efek sampingnya mencakup gangguan memori, halusinasi, atau berubahnya perilaku.

4. Sleep-Wake cycle Modifiers, laksana rozerem

Obat ini memicu reseptor melatonin di area benak yang mengontrol siklus istirahat dan bangun. Anda dapat tidur 4 sampai 6 jam lebih lama. Namun, bakal ada efek samping laksana mengantuk, pusing, atau sakit kepala.

Bagikan Artikel ini