Strategi Menjual Rumah di Tengah Maraknya Penipuan
Menjual lokasi tinggal tidaklah semudah mengembalikan tangan. Ada sejumlah hal yang perlu diacuhkan secara seksama supaya pemilik rumah dapat terhindar dari incaran penipuan. Pasalnya, sekarang tindak kriminal juga dapat menyasar untuk mereka yang hendak menjual rumah.
Berdasarkan keterangan dari Direktur Utama NRP Properti Nuri Hendra, seringkali pelaku berpura-pura sebagai pembeli yang sedang meninjau properti. Bahkan, terdapat sejumlah modus baru, mereka seringkali membaca dari iklan internet.
"Lalu mengatakan bila sudah tertarik dengan properti yang anda jual dan pura-pura inginkan transfer DP dan mohon nomor tabungan kita. Selanjutnya motif nyaris sama laksana yang dilaksanakan dengan penipuan berhadiah, yakni dengan meminta pemilik mengarah ke mesin ATM," ujarnya.
Berdasarkan keterangan dari Nuri, dengan memakai jasa agen properti profesional, penjaja rumah bakal mendapatkan analisa harga memakai perbandingan dari data-data yang valid.
Di samping risiko – risiko kriminalitas, memasarkan rumah yang dilaksanakan sendiri, pun perlu memperhatikan sejumlah hal.
1. Kesalahan menilai harga jual, sampai-sampai harga terlampau tinggi
Biasanya semua pemilik rumah tidak cukup memahami betul harga pasaran (saleable) tanah atau lokasi tinggal di daerahnya. Sehingga saat harga yang diputuskan terlalu tinggi, lokasi tinggal menjadi susah terjual.
Hal ini bakal memancing timbulnya penawaran-penawaran semu, tetapi tak kunjung membeli.
2. Respons iklan yang dipasang, datang banyak sekali dari spekulan atau broker
Dari iklan yang dipasang 80 persen lebih respons penawaran ialah dari spekulan atau broker, bukan dari buyer atau end user. Hal ini sering menciptakan pemilik lokasi tinggal menghabiskan tidak sedikit waktu dan tenaga yang terbuang untuk mengirimkan meninjau properti. Kebanyakan dari mereka melulu tes harga.
"Bila Anda memakai jasa agen properti profesional, mereka sudah dibekali pelatihan guna menyeleksi respons iklan dan calon buyer. Sehingga menolong Anda untuk mengejar orang yang nantinya meninjau properti ialah benar-benar buyer potensial," ujar Nuri.
3. Berhubungan dengan tidak sedikit broker (open listing)
Berhubungan dengan tidak sedikit broker, selain menguras waktu dan tenaga, pun pikiran. Sering kali bersangkutan dengan tidak sedikit broker menimbulkan tidak sedikit konflik baik antar broker maupun dengan pembeli.
4. Rumah tidak laku dalam jangka masa-masa yang lama
Apabila lokasi tinggal tidak kunjung terjual, akan mengakibatkan properti kadaluwarsa dalam pasar. Hal ini dapat menimbulkan isu-isu negatif mengenai rumah. Baik isu-isu tentang legalitas maupun isu lokasi tinggal angker.
"Dengan memakai jasa agen properti profesional, lokasi tinggal Anda berpotensi lebih cepat terjual sebab mereka memiliki cakupan pemasaran yang luas," tutupnya.
Belum ada Komentar untuk "Strategi Menjual Rumah di Tengah Maraknya Penipuan"
Posting Komentar